LAPORAN PKL SEJARAH | |||||
|
Disusun oleh :
NYOMAN GEDE YOGA SAPUTRA
X IPS 4
35
KATA
PENGANTAR
Om
Swastyastu,
Puji syukur
senantiasa saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa. Dengan segala
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya, akhirnya laporan ini dapat saya tulis dan
selesaikan dengan baik .Tidak lupa pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu jalannya penulisan laporan
ini .
Fungsi
utama dari laporan ini tentunya menambah wawasan dan ilmu teman-teman khususnya
pada pelajaran IPS, lebih khususnya lagi pada sub mata pelajaran Sejarah. Disini saya akan lebih banyak membahas
peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat di Bali. Laporan ini juga disertai dengan beberapa gambar,
yang tentunya lebih memudahkan kalian dalam mengetahui bentuk beberapa
peninggalan sejarah .
Laporan
ini dibuat dan disusun sedemikian rupa dengan berpatokan pada kenyataan yang
ada (sesuai dengan kenyataan). Laporan
ini memberikan panduan agar kalian lebih banyak mengetahui
peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat di Bali. Setelah membaca laporan ini, teman-teman
diharapkan bisa melihat langsung ke museum.
Semoga
laporan ini bermanfaat untuk kalian semua yang membacanya ,mohon maaf apabila
ada salah kata yang diketik. Selamat membaca, semoga dengan membaca laporan
ini, wawasan kalian
menjadi lebih bertambah.
Denpasar
, 30 Desember 2013
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar…..........................................................................................i
Daftar
Isi.....................................................................................................ii
BAB I
Pendahuluan......................................................................................1
1.1 Latar Belakng..........................................................................................2
1.1 Latar Belakng..........................................................................................2
1.2
Tujuan......................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................3
BAB II
Pembahasan....................................................................................4
2.1 Museum Gedong Arca...........................................................................4
2.2 Pura Kebo
Edan......................................................................................9
2.3 Pura Pusering
Jagat.............................................................................10
2.4 Pura Penataran
Sasih............................................................................11
2.5 Manfaat museum bagi masyarakat....................................................12
2.6 Peninggalan sosial budaya di masa lalu dengan masa sekarang....13
BAB III Penutup...........................................................................................14
3.1
Kesimpulan................................................................................................14
3.2
Saran.........................................................................................................14
3.3
Moto..........................................................................................................14
ii
BAB
I
Pendahuluan
Arti Museum hanya dapat dipahami karena
fungsinya dan karena kegiatan-kegiatannya. Dan zaman ke zaman fungsi museum
mengalami perubahan-perubahan.Dalam lingkup internasional, masalah yang
menyangkut pendidikan, pengetahuan dan kebudayaan ditangani oleh Unesco. Museum
mempunyai peranan yang cukup penting dalam rangka kegiatan kerjasama
kebudayaan.
Definisi dan Batasan Museum:
a.
Museum merupakan badan tetap, tidak mencari keuntungan dan harus terbuka untuk
umum.
b.
Museum merupakan lembaga yang melayani masyarakat untük kepentingan
perkembangannya.
c.
Museum memperoleh atau menghimpun barang-barang pembuktian tentang manusia dan
lingkungannya.
d.
Museum memelihara dan rnengawetkan koleksinya untuk digunakan sebagai sarana
komunikasi dengan pengunjung.
e.
Kegiatan-kegiatan museum di belakang layar dan kegiatan yang kelihatan oleh
umum, seperti hasil penerbitan, pameran, ceramah dan peragaan kesemuanya itu
adalah untuk studi, pendidikan dan kesenangan
Manfaat
Museum terhadap Pembelajaran Sejarah
Sebagai
contoh manfaat museum bagi pembelajaran sejarah sebut sajalah Indonesia,
Indonesia mempumyai beberap museum yang bersejarah . dalam museum tersebut
terdapat koleksi dari zaman ke zaman .Melalui kelengkapan koleksi dalam
berbagai museum tesebut kita dapat mengetahui sejarah bangsa kita.
1
1.1Latar
Belakang
Seiring
berjalannya waktu, organisme dibumi mengalami perkembangan dan perubahan pada
perubahan bentuk fisik yang disesuaikan keadaan bumi pada masa itu. Bumi
diawali oleh makhluk hidup yang paling sederhana yaitu tumbuh-tumbuhan kemudian
hewan dan yang paling akhir adalah manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna.
Para
arkeolog semakin semangat untuk melakukan penelitian ke tempat-tempat dimana
tempat tersebut menyimpan suatu bukti perkembangan makhluk hidup dari
berjuta-juta tahun yang lalu. Dalam melakukan penelitian para arkeolog
membutuhkan tempat menyimpan benda-benda yang menyimpan bukti-bukti sejarah.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk para
pembaca mengetahui peradaban manusia, agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam
tentang tempat-tempat sejarah, dan sebagai salah satu kriteria penilaian
individu siswa oleh guru.
Pada awalnya tim Badan Pusat Cagar
Budaya kelapangan menemukan Cagar Budaya tidak terawat dan terurus, daripada
benda tersebut tidak terurus didirikanlah Museum Gedung Arca pada tahun 1950
diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia pada tahun
2005.
2
1.3 Rumusan
Masalah :
1.
Apa yang anda ketahui tentang Museum Gedong Arca ?
2.
Apa yang anda ketahui tentang Pura Kebo Edan ?
3.
Apa yang anda ketahui tentang Pura Pusering Jagat
?
4.
Apa yang anda ketahui tentang Pura Penataran sasih
?
5.
Apakah manfaat museum bagi kehidupan masyarakat ?
6.
Apa saja peninggalan sosial budaya dengan
membandingkan kehidupan masa lalu dengan sekarang ?
3
BAB II
Pembahasan
2.1
Museum Gedong Arca
Museum Gedung Arca (Museum Arkeologi)
terletak di Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh, Gianyar adalah site museum yang
dalam pengelolannya merupakan bagian dari Balai Pelestarian Peninggalan
Purbakala Bali wilayah kerja Provinsi Bali,NTT,NTB (Bp3Bali).
Sejarah berdirinya museum bermula dari
gagasan 90o3Prof.Dr.R.P.Soejono dan Drs. Soekarto K. Atmojo mantan Kepala Dinas
Purbakala Bali untuk memajang/ memamerkan benda cagar budaya yang telah
berhasil dilestarikan berdirinya Jawatan Purbakala tahun 1950 dan diresmikan
oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2005.
Museum Arkeologi dengan koleksi
unggulan berupa benda cagar budaya dari masa prasejarah dan sejarah yang
seluruh berasal dari hasil pelestarian di wilayah Provinsi Bali, secara resmi
dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia pada tanggal 14 September 1974.
Museum
Gedung Arca didirikan di atas tanah seluas 5165 m2 dengan pembagian
halamannya mengikuti pola bangunan pura yang terdiri dari tiga bagian :
A. . Halaman luar (jaba sisi)
Di halaman luar (jaba sisi) terdapat
sebuah wantilan yang berfungsi sebagai
tempat pertemuan.
B. Halaman tengah (jaba tengah)
Di halaman tengah (jaba tengah)
terdapat 5 gedung tempat memanjang koleksi.
C. Halaman dalam (jeroan)
Di halaman dalam (jeroan) terdapat 8
balai pelindung yang juga berfungsi untuk memajang koleksi.
4
Koleksi
di halaman tengah
·
Gedung A
Dipamerkan
koleksi dari zaman prasejarah berupa alat-alat batu seperti kapak genggam,
kapak perimbas, kapak lonjong, alat-alat dari batu kecil berbentuk mata panah
yang disebut mikrolith.
Selain
itu terdapat juga koleksi benda-benda aksesoris berbahan perunggu seperti
gelang, cincin, tajak, dan benda lainnya yang berfungsi sebagai bekal kubur.
5
·
Gedung B
Dipamerkan
benda cagar budaya hasil ekskavasi situs gilimanuk pada tahun 1961, 1962, 1963.
Koleksi gedung ini berupa tempayan , periuk, fosil tengkorak kera dan
lain-lain.
6
·
Gedung J
Dipamerkan koleksi keramik Cina yang berdasarkan
cirri dan bahannya diperkirakan berasal dari abad X-XVIII (masa Dinasti Ming,
Sung dan Ching)
7
·
Gedung K
Dipamerkan koleksi benda cagar budaya
dari masa sejarah, berupa arca perunggu dari abad 16 dan stupika tanah liat
yang memuat mantra agama Buddha (ye-te mantram). Tulisan yang terdapat pada
materai tanah liat tersebut menunjukan persamaan dengan tulisan yang terdapat
pada ambang pintu Candi Kalasan yang berangka tahun 77 M.
8
2.2 Pura
Kebo Edan
Berdirinya Pura Kebo Edan diperkirakan sekitar tahun 1284 atau abad ke-13
masehi, pada masa ini Prabhu Kertanegara lah yang menduduki tahta kerajaan.
Pura Kebo Edan ini terletak di Desa Pejeng tepatnya di sebelah selatan Pura
Pusering Jagat. Di pura ini dapat kita temukan 55 jenis arca namun sampai saat
ini hanya 6 arca yang bisa kita lihat karena 49 arca-arca lainnya terlihat
sudah rusak. 6 arca tersebut antara lain :
·
Arca
Bhairawa Siwa
·
Arca
Kerbau Berjongkok
·
Arca
Bhairawa Raksasa
·
Arca
Ganesa
·
Arca
Nandi
·
Arca
Gajah
Dari sekian banyak arca yang ada, hanya
6 arca yang bisa kita lihat hingga sekarang karena tidak adanya perawatan yang
di berikan sehingga 49 arca lainnya, yang seharusnya dapat kita lihat akhirnya
tidak dapat kita temukan/lihat pada zaman ini karena telah lapuk dan rusak di
makan usia.
9
2.3 Pura
Pusering Jagat
Pura Pusering Jagat terletak di Desa
Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Ada
beberapa peninggalan bersejarah yang dapat kita temukan jika berkunjung ke pura
ini di antaranya Pahatan Phallus, Sangku Sudamala, Arca Catur Kaya. Karena
Kiranya cukup sulit untuk menentukan sejarah berdirinya Pura Pusering Jagat
secara pasti mengingat tidak tersimpannya “purana” atau “prasasti” pada pura
ini. Berdasarkan analisa perbandingan dengan peninggalan-peninggalan purbakala
yang terdapat di lain pura dan sumber tradisional lontar maka dapatlah diduga
sejarah pendiriannya pura ini. Di perkirakan Pura ini berdiri pada tahun 1251 (
1329 M ). Dan pada saat ini Raja Rsi Astasuraratnabhumibanten lah yang menduduki
tahta kerajaan pada masa Bali Kuna
10
2.4 Pura Penataran Sasih
Pura Penataran Sasih
terletak di Br. Intaran, Desa Pejeng Kecamatan Tampak Siring. Pura Penataran
Sasih telah ada pada tahun 300 SM. Di pura ini
menyimpan mitos.Salah satunya tentang Bulan
Pejeng. Nekara perunggu terbesar yang berada di Pura Penataran Sasih ini
berukuran 186,5 cm dan dengan garis tengah 160 cm. Nekara tersebut dianggap
sangat suci dan dipuja penduduk. Nekara tersebut di letakkan di sebuah
pelinggih yang di sebut Ratu Sasih. Menurut kepercayaan dari masyarakat sekitar
Nekara Perunggu ini digunakan sebagai ritual untuk memohon datangnya hujan.
11
2.5 MANFAAT
MUSEUM BAGI KEHIDUPAN
MASYARAKAT
1. Pendidikan
Mencerdaskan
bangsa artinya siswa siswi dapat melihat bukti zaman prasejarah maupun sejarah
yang telah terjadi dimasa lampau yang masih bias dilihat
sekarang.
2. Sosial
Penguatan
identitas sosial artinya masyarakat ikt terjun langsung dalam pelestarian ataupun
mendapat matapencaharian dari museum tersebut .
3. Pengetahuan
Pengembangan
sains dan teknologi serta kualitas penddidikan artinya menambah wawasan dari
suatu benda atau situs sejarah yang bias diteliti dan didalami melalui
penelitian.
4. Kebudayaan
Penguatan
identitas budaya dan kreativitas
5. Agama
Peningkatan
ahlak dan keimanan
12
2.6 Peninggalan-peninggalan
sosial budaya dengan membandingkan kehidupan yang lalu dan sekarang yang
meliputi:
a.
Pertanian
Nenek
moyang sebenarnya sudah melakukan aktivitas pembukaan lahan untuk pertanian.
Pola kehidupan berpindah-pindah dan melakukan aktivitas bercocok tanam demi
kelangsungan hidup mereka. Revolusi merupakan titik perubahan besar sejarah
manusia dari hidup nomaden menjadi hidup menetap sebagai petani. Masih sama
seperti dulu manusia masih membuka hutan dengan menebang pohon untuk membuka
lahan pertanian, dengan dibukanya lahan dan tersediannya air yang cukup maka
terjadilah persawahan untuk pertanian sampai sekarang.
b.
Kepercayaan
Nenek
moyang kita mengenal kepercayaan kehidupan setelah mati karena dipercaya
memiliki kekuatan spiritual dan mempengaruhi kehidupan keturunannya. Pemuliaan
terhadap arwah nenek moyang menyebar luas dimasyarakat, pemuliaan ini misalnya
diwujudkan dalam upacara kematian dan pemakaman yang rumit untuk mempersiapkan
dan mengantar arwah orang yang baru meninggal menuju alam nenek moyang. Kuasa
spiritual tak kasat mata ini dikenal sebagai
Hyang di Jawa dan Bali dan hingga kini masih dimuliakan dalam agama
Hindu Dharma Bali.
c. Teknologi
Teknologi
waktu itu bermula dari teknologi bebatuan yang digunakan sebagai alat memenuhi
kebutuhan. Dalam praktek perlatan ataupun teknologi bebatuan tersebut dapat
berfungsi serbaguna . mula-mula mereka hanya menggunakan benda-benda dari alam
terutama bebatuan tetapi sekarang zaman sudah canggih karena perkembangan arus
globalisasi benda-benda bukan berasal dari bebatuan melainkan besi,
perunggu,dll. Misalnya seperti adanya alat komunikasi seperti handphone, wajan,
lemari,dsb.
13
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Museum Gedung Arca
(Museum Arkeologi) adalah situs museum
yang dalam pengelolaannya merupakan bagaian Balai Perlestarian Peninggalan
Purbakala Bali Wilayah Kerja Provinsi Bali,NTB, dan NTT .Sejarah berdirinya museum bermula dari gagasan Prof.Dr.R.P.Soejono dan Drs.
Soekarto K.Atmojo mantan Kepala Dinas Purbakala Bali untuk memajang benda cagar
budaya. Museum gedung arca didirikan atas tanah seluas 5165 M2, dengan pembagian halaman yang terdiri dari tiga
bagian yaitu : halaman luar (jaba sisi), halaman tengah (jaba tengah), dan
halaman dalam (jeroan). Koleksi museum terdiri dari dua kelompok berupa benda
cagar budaya dari masa prasejarah dan sejarah.
3.2 Saran
Saran Saya kepada pengelola museum
agar lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas yang sudah ada. Dengan demikian
akan lebih meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke musem.
3.3 Moto
“JAS MERAH” Jangan
Sekali-kali Melupakan Sejarah
14